Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang terhormat kakak Nadhifa selaku mentor, serta teman-teman kelompok mentoring yang saya sayangi.
Pertama, marilah kita panjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya kita bisa berkumpul di tempat ini dalam keadaan Sehat Wal’afiat. Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya di dunia dan di akhirat nanti.
Tak lupa saya sampaikan terimakasih sebesar-besarnya karena saya telah diberi kesempatan untuk menyampaikan kultum yang berjudul “Manfaatkan Waktumu dijalan Allah SWT”
Waktu adalah bagian yang selalu melekat pada diri kita. Begitu berartinya waktu dalam kehidupan kita. Islam telah memberikan gambaran yang utuh tentang memuliakan waktu, sampai-sampai banyak sumpah atas nama waktu
Banyak dari kita masih sering mensia-siakan waktu yang kita miliki selama hidup di dunia ini, dengan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat. Dan banyak pula dari kita yang berpikir, nanti saja kalau sudah menjelang tua baru memperbaiki ibadah kepada Allah. Orang seperti ini lebih mementingkan urusan dunia dibandingkan urusan akhirat. Contohnya, karena kesibukan segala aktifitas urusan dunia, seseorang jadi sering menunda-nunda kewajiban amal ibadah atau amal kebaikan. Hal ini sangatlah keliru. Kita tidak pernah tahu, sampai kapan kita akan hidup di dunia ini. Siapa yang menjamin kita akan hidup sampai tua. Kita tidak bisa memastikan bahwa kita akan dapat hidup sampai tua nanti. Bisa saja kematian mendatangi kita disaat kita masih muda belia. Mungkin besok, bahkan nanti. Lalu mengapa kita harus menunda-nunda amal ibadah dan kebaikan?
Satu di antara karakteristik waktu adalah cepat berlalu, firman Allah dalam Q.S. Yunus : 45
Artinya : “Dan (ingatlah) akan hari (yang waktu itu) Allah mengumpulkan mereka (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah tinggal (di dunia) melainkan sesaat saja di siang hari (yang waktu itu) mereka saling berkenalan” . ( Q.S.Yunus : 45 )
Ketahuilah setiap tarikan dan desahan nafas kita, saat kita menjalani waktu demi waktu merupakan langkah menuju kubur. Dan waktu yang kita jalani hidup di dunia ini, sebenarnya sangat singkat, karena itu sangat ruginya kita apabila kita menjalaninya dengan sesuatu yang tidak berharga. Kita sia-sia kan waktu dan kesempatan hidup di dunia ini, dengan melakukan hal-hal yang tidak membawa kemaslahatan dunia akhirat kita.
“Tiada suatu nafas yang terlepas dari kita, melainkan disitu pula ada takdir Allah yang berlaku atas diri kita.” Karena itu, hendaklah kita selalu menjaga, agar dalam setiap nafas kita, selalu kita upayakan dengan sekuat tenaga, agar kita tetap berada dalam keimanan dan ketaatan pada-Nya, serta jauh dari maksiat dan perbuatan dosa.
Banyak sekali orang yang membuang-buang waktunya hanya untuk hal-hal yang tidak berguna. Dan kebanyakan dari mereka tidak menyadari bahwa mereka telah mensia-siakan waktu yang tidak akan mungkin kembali lagi. Perhatikan firman Allah SWT berikut ini:
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr : 18)
Dalam Al-Qur’an Surah Al-Ashr (103) ayat 1-3, Allah SWT berfirman :
- Demi masa.
- Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
- Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Ayat di atas menjelaskan bahwa manusia memang benar-benar berada dalam kerugian apabila tidak memanfaatkan waktu yang telah diberikan oleh Allah secara optimal untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan baik.
Rasulullah SAW bersabda, ”Ada dua nikmat, di mana banyak manusia tertipu di dalamnya, yakni kesehatan dan kesempatan.” (HR Bukhori). Hadits ini menjelaskan pentingnya memanfaatkan kesempatan (waktu), karena tanpa disadari banyak orang terlena dengan waktunya.
Membiarkan waktu terbuang sia-sia dengan anggapan esok masih ada waktu merupakan salah satu tanda tidak memahami pentingnya waktu, padahal ia tidak pernah datang untuk kedua kalinya atau tidak pernah terulang. Dalam pepatah Arab disebutkan ”Tidak akan kembali hari-hari yang telah lampau.”
Karena itu jangan sia-siakan waktu, manfaatkanlah segera :
- Waktu muda sebelum datangnya tua
- Waktu sehat sebelum datang sakit
- Waktu kaya sebelum datangnya miskin
- Waktu luang sebelum datangnya sempit
- Waktu hidup sebelum datangnya mati
Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan baik amalannya, dan sejelek-jeleknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan jelek amalannya.” (HR. Ahmad)
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Barzah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam pada hari kiamat sebelum ditanya tentang 4 perkara : Tentang umurnya untuk apa ia habiskan, masa mudanya untuk apa ia gunakan, hartanya dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan, dan ilmunya, apa yang diamalkannya.” (HR. Tirmidzi)
Dengan memperhatikan hadits diatas, dimana kelak kita akan ditanya tentang 4 perkara, tentang umur kita selama kita hidup didunia ini, kita habiskan masa muda kita untuk apa? Alangkah sangat menyesalnya kita, jika ternyata kita menghabiskan masa muda kita untuk hal-hal yang tidak berguna dan berdosa. Kita pun akan sangat menyesal apabila ternyata harta yang kita miliki, kita peroleh dengan cara yang tidak halal dan membelanjakannya untuk sesuatu yang tidak halal juga. Kita pun akan sangat menyesal kelak, apabila ilmu yang dianugerahkannya, justru malah kita gunakan untuk bermaksiat pada-Nya. Misalnya dengan menggunakan ilmu dan kepandaian kita miliki untuk menipu, memanipulasi dan berbuat kecurangan selama hidup kita.
Ada kalimat bijak yang menyatakan bahawa “Seburuk-buruknya orang jika tidak diteruskan lebih baik daripada sebaik-baiknya orang jika tidak dieruskan. Karena itu sebelum terlambat, manfaatkan waktu yang tersisa dari umur kita ini untuk hal-hal yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat kita. perbanyak berbuat kebaikan, jangan menunda-nunda amal kebaikan, karena belum tentu besok kita masih punya waktu untuk melaksanakannya. Kita tidak pernah tahu kapan ajal datang menjemput kita. Dan alangkah sangat menyesalnya kita, apabila dalam hidup kita yang singkat ini, lebih banyak kita lewati dengan melakukan hal-hal yang akan kita sesali di akhirat kelak. Waktu tidak akan pernah bisa kembali lagi.
Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Wabillaahi Taufiq Walhidayah
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Recent Comments