Berikut saya lamprikan Jurnal Praktikum modul 5 (GLB dan GLBB)
NAMA : ANJANI MAULAYA
KELAS : TI-39-08
NIM : 1201154464
KELOMPOK : TI 8A
Just another Telkom University Student Blog site
Berikut saya lamprikan Jurnal Praktikum modul 5 (GLB dan GLBB)
NAMA : ANJANI MAULAYA
KELAS : TI-39-08
NIM : 1201154464
KELOMPOK : TI 8A
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu obyek, di mana dalam gerak ini kecepatannya tetap dikarenakan tidak adanya percepatan , sedangkan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda pada lintasan lurus dengan percepatan atau perlambatan konstan.
Praktikum GLB dan GLBB bertujuan untuk mempelajari Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) menggunakan pesawat attwood dan menentukan momen inersia roda katrol pada pesawat attwood. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kali ini antara lain pesawat attwood lengkap, jangka sorong, stopwatch, dan neraca.
Praktikum dimulai dengan perhitungan massa benda dan massa beban tambahan menggunakan neraca, kemudian dilanjutkan dengan pengukuran jari-jari roda katrol dengan jangka sorong.
Pada pesawat attwood dengan roda katrol berjari-jari R, dua beban bermassa sama (m1=m2) dipasang pada kedua ujung tali yang ada di katrol, kemudian salah satu beban (m2) diberi massa tambahan (m3) seperti pada gambar.
Jika m1 ditarik kemudian dilepas, maka m2 + m3 akan turun dengan gerak dipercepat karena m1<m2+m3 sehingga terjadi gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Pada saat m2 + m3 turun melalui celah m3 akan tertinggal dan m2 akan turun sampai landasan akhir. Gerak benda dari celah penyangkut ke landasan akhir merupakan gerak lurus beraturan (GLBB) karena m1=m2.
GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
Pada percobaan GLB menggunakan pesawat attwood kami menetapkan ketinggian dari celah penyangkut ke landasan akhir yang kami jadikan sebagai jarak, perhitungan waktu dimulai pada saat m2 melalui celah hingga tiba di landasan akhir. Percobaan dilakukan sebanyak empat kali dengan jarak yang berbeda. Dari data tersebut nilai kecepatan yang terjadi pada Gerak Lurus Beraturan dapat dicari dengan metode regrese linier, dimana :
S = v.t
S = jarak v = kecepatan t = waktu
Dari percobaan GLB, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kecepatan (v) terhadap waktu (t) dapat digambarkan dengan grafik berikut :
Hal ini disebabkan karena pada gerak lurus beraturan (GLB), kecepatan selalu konstan.
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
Untuk percobaan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) kami mengatur ketinggian dari posisi awal m2+m3 sampai celah penyangkut yang dijadikan sebagai jarak. Percobaan dilakukan dengan dua massa tambahan dan tiga massa tambahan, masing-masing diulang sampai empat kali percobaan. Perhitungan waktu dimulai saat beban m2+m3 bergerak turun hingga m2 tersangkut. Dari data yang diperoleh nilai percepatan benda pada saat gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dapat ditentukan dengan metode regresi linier, dimana :
S = ½ at2
S = jarak a = percepatan t = waktu
Dari percobaan GLBB, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara percepatan (a) terhadap waktu (t) dapat digambarkan dengan grafik berikut :
Hal ini disebabkan karena pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB), nilai percepatan selalu konstan.
MOMEN INERSIA
Momen inersia adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap porosnya. Momen Inersia (I) suatu benda terhadap poros benda besarnya sebanding dengan massa benda dan kuadrat dari jarak benda terhadap porosnya. Dari percobaan dengan dua massa beban tambahan dan tiga massa tambahan, momen inersia dari dua percobaan tersebut dapat dicari dengan rumus :
I = momen inersia (kgm2)
m1 = massa beban 1
m2 = massa beban 2
m3 = massa beban tambahan
r = jari-jari katrol
Berikut saya tampilkan Jurnal Praktikum GLB dan GLBB
© 2024 anjanimaulaya's blog
Theme by Anders Noren — Up ↑
Recent Comments